• Wilayah di Indonesia yang masih rentan terhadap penyakit malaria
  • By : Admin
  • On Date : 29 Apr 2023
Wilayah di Indonesia yang masih rentan terhadap penyakit malaria

Malaria adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk dan lebih banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Beberapa daerah  masih dianggap rentan terhadap malaria karena berbagai alasan.   Seperti halnya di Indonesia bagian timur  yang masih menjadi daerah rawan malaria. Daerah seperti Papua, Nusa Tenggara Timur dan Maluku tetap menjadi daerah endemik gigitan nyamuk yang tinggi.

Nyamuk  malaria  biasanya  menggigit orang pada sore hari hingga subuh. Gejala  penyakit ini dapat berkembang pesat dari enam hari hingga beberapa bulan setelah digigit. Penting untuk mendapatkan pengobatan sejak dini agar tidak menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti anemia, gagal ginjal, dan koma.  Jadi penting untuk diketahui beberapa daerah  masih berada di zona merah  malaria. Salah satu daerah rawan malaria  adalah wilayah timur Indonesia. 

Penting bagi siapa pun yang berkunjung ke daerah tersebut  untuk mewaspadai penyakit yang digigit oleh  nyamuk Anopheles betina.   Klasifikasi daerah endemik malaria dibagi menjadi 3 kategori yaitu daerah endemik rendah, sedang dan tinggi. Beberapa daerah di Indonesia bagian timur  masih berada di top tier, seperti sebagian Papua dan Papua Barat, namun tidak semuanya.

Namun, penting untuk tetap waspada jika Anda berada di sana terutama untuk waktu yang lama.  Salah satu alasan mengapa Indonesia bagian timur tetap rentan terhadap malaria adalah karena faktor geografis dan budaya. Di beberapa wilayah, masih banyak warga yang tinggal di sekitar kebun, rawa, dan pepohonan yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. 

Hal ini dapat meningkatkan risiko  malaria akibat gigitan nyamuk.   Selain itu,  udara yang lebih hangat di malam hari juga dapat mempengaruhi risiko ini. Bahkan, warga setempat ragu menggunakan kelambu yang bisa mencegah gigitan nyamuk  karena akan menghalangi angin sehingga bisa tidur lebih nyenyak. Padahal, jaring tersebut mengandung insektisida yang bisa membunuh nyamuk saat tersangkut di jaring.   Selain itu, edukasi tentang risiko  malaria masih terbatas karena kurangnya sosialisasi. Selain itu,  minimnya orang yang divaksinasi berarti risiko penularan terus meningkat. 

Dengan demikian, peran kesehatan  pemerintah sangat penting untuk dapat segera mengalahkan penyakit menular tersebut.  Inilah yang harus Anda ketahui tentang daerah yang masih endemik malaria. Penyakit ini cukup menular dan sangat berbahaya jika terjadi. Oleh karena itu, Anda harus selalu waspada terhadap gigitan nyamuk dengan mengenakan pakaian panjang dan mengoleskan obat nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.